Pada saat menggunakan jamu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehingga mendapat Hasil penyembuhan seperti yang diharapkan.
Bacalah dengan seksama semua petunjuk tentang seputar penggunaan jamu berbahan tanaman obat dibawah ini.
untuk mendapatkan bahan jamu yang terbaik dari tanaman, perlu diperhatiakn saat-saat mengumpulkan bahan berkhasiat. berikut ini pedoman waktu pemetikan tanaman secara umum:
- daun dikumpulkan sewaktu tanaman berbunga dan sebelum buah menjadi masak.
- bunga dikumpulkan sebelum atau segere setelah mekar
- buah dipetik dalam keadaan masak
- biji dikumpulkan dari buahyang masak sempurna
- akar, rimpang (rhizoma), umbi (tuber) dan umbi lapis (bulbus), dikumpulkan sewaktu proses pertumbuhannya berhenti.
pencucian dan pengeringan
Bahan tanaman yang sudah dikumpulkan, segera dicuci bersih dan sebaiknya dilakukan pada air mengalir. Maksutnya untuk menghilangkan kotoran yang melekat, baik tanah, telur cacing atau yang cukup berbahaya adalah postisida, sebab postisida sering digunakan para petani kita untuk membasmi serangga.
Bahan tanaman yang telah bersih dapat dimanfaatkan sebagai obat bila diperlukan pemakaian bahan segar, atau dikeringkan untuk disimpan, bila sewaktu-waktu dibutuhkan. Pengeringan bahan tanaman dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi kadar air, sehingga mencegah terjadinya pembusukan oleh cendiawan atau bakteri. Dengan demikian, bahan lebih lama disimpan dalam toples atautertutup rapat. Bahan yang telah kering, juga lebih mudah di haluskan, bila ingin dibuat serbuk.
Cara Melakukan Pengeringan Bahan Jamu :
Bila bahanya besar dan banyak mengandung air dapat dipotong potong seperlunya. Pengeringen bahan dapat langsung dibawah sinar matahari atau memakai pelindungan seperti kawat halus, sehingga pengeringan tidak terlalu cepat.
Pengeringan dapat dilakukan hanya denganmengangin-anginkan bahan di tempat yang teduh atau didalam ruangan pengering yang aliran udaranya baik.
Merebus jamu yang berasal dari simplisia (bahandari tanaman berkhasiat obat yang belum tercampur, belum diolah, tapi sudah dalam keadaan bersih) bisa telah di keringkan. Bahan segar yang hendak di rebus, harus sydah di cuci bersih. Bila bahanya besar atau tebal seperti daun yang lebar, rimpang, kulit kayu, atau batang, dapat di potong tipis seperlunya.
Perebusan di lakuakan dalam pot tana/keramik atau panci email. Pot keramik (cramic clay pot) bisa dibeli ditoko obat tradisional.jangan sesekali merebus jamu dengan menggunakan panci dari bahan besi, almunium atau kuningan, karena dapat menimbulkan endapan, kosentrasi larutan obat yang rendah. Terbentuknya racun (toksik)atau menimbulkan efek samping akibat terjadinya reaksi kimia dengan bahan obat.
Gunakan air bersih untuk merebus, sebaiknya air murni kecuali bila ditentukan lain. Bahan obat dimasukkan kedalam pot tanah, masukkan air sampai bahan obat terndam seluruhnya dan permukaan air berada 30 mm di atasnya. Perebusan dimulai bila air mualai meresap ke dalam bahan ramuan obat. Rebus dengan api yang sesuai.
Bila tidak ditentukan lain, biasanya merebus ramuan obat dimulai dengan api besar sampai airnya mendidih . selanjutnya, api dikecilkan untuk mencegah air rebusan meluap atau terlalu cepat kering. Kadangkala, api besar atau api kecil digunakan sendiri sendiri sewaktu merebus ramuan obat.
Misalnya, obat yang bersifat menguatkan (tonik) direbus dengan api kecil sehingga bahan aktif dapat secara lengkap di keluarkan kedalam air rebusan. Tanaman obat yang mengandung racun direbus dengan api kecil dalam waktu yang lama, sekitar 3-5 jam untuk mengurangi kadar racunnya. Nyala api yang besar digunakan untuk ramuan obat yang berkhasiat mengeluarkan keringat, seperti misalnya ramuan obat influenza atau demam. Maksudnya, supaya pendidihan menjadi cepat dan penguapan yang berlebihan dari zat menguap yang merupakan komponen aktif tanaman obat dapat dicegah.
Bila tidak ditentukan lain, maka perebusan dianggap selesai ketika air rebusan tersisa setengah dari jumlah air semula. Bila bahan obat yang direbus banyak yang keras seperti biji, batang atau kulit kayu, maka perebusan selesai setelah air rebusan tersisa sepertiganya.
Ada cara perebusan yang sedikit berbeda dari cara yang memerlukan perlakuan khusus, seperti misalnya:
Dilakukan bila ada bahan obat yang besar atau keras dan sukar diekstrak, seperti kulit kerang atau mineral. Bahan tersebut dihancurkan dan direbus terlebih dahulu kira-kira 10 menit sebelum bahan obat lainya dimasukkan.
Dilakukan bila ada bahan obat yang mudah menguap atau bahan aktifnya mudah terurai. Misalnya peppermint, akar costus atau bahan pewangi. Bahan tersebut dimasukkan terakhir, kira-kira 4-5 menit menjelang rebusan obat siap diangkat.
Berapa bahan obat seperti biji daun sendok (plantain seed) dan bunga inula (inula flower), harus dibungkus terlebih dahulu dengan kain sebelum direbus. Jika tidak, akan menimbulkan kekeruhan dan menghasilkan bahan yang dapat menimbulkan iritasi pada tenggorok.
Didihkan perlahan-lahan atau direbus terpisah
Perebusan cara ini dilakukan dengan maksud untuk menhindarkan kerusakkan zat berkhasiat atau terserapnya zat berkhasiat bila direbus bersama bahan lain. Contohnya ginseng. Irislah bahan ini tipis-tipis, kemudian direbus terpisah dalam pot tertutup dengan api kecil selama 2-3 jam.
Dilarutkan melalui penyeduhan
Ada beberapa macam bahan obat atau jamu yang lengket, kental mudah terurai bila direbus terlalu lama dengan bahan obat lainya atau mudah melekat didinding pot/bahan obat lain, sehingga pengeluaran bahan aktif obat lain terhambat. Contohnya gelatin kulit kedelai (donkey hide gelatin) dan melt sugar. Bahan yang seperti ini tidak direbus bersama bahan lain. Masukkan ke dalm cangkir, lalu seduh dengan air rebusan obat.